5 resiko mahasiswa ilmu komputer, nomor 3 paling menyakitkan
5 resiko mahasiswa ilmu komputer, nomor 3 paling menyakitkan
Ilmu komputer adalah salah satu jurusan yang paling populer. Darimana? Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat para pelaku bisnis digital atau startup bersaing untuk menjadi yang terbaik dan terbaik. Buktinya, ada banyak sistem, baik aplikasi berbasis web maupun mobile, di sekitar kita.
Mulai dari pemesanan ojek melalui internet, pemesanan tiket kereta api menggunakan aplikasi, pemesanan hotel melalui internet dan masih banyak lagi. Sebenarnya ada banyak alasan mengapa Anda memutuskan untuk mengambil jurusan ini setelah lulus dari sekolah menengah atas atau sekolah kejuruan. Berdasarkan minat dan bakat, prospek pekerjaan yang menjanjikan, keinginan orang tua dan alasan lainnya.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa masih banyak orang yang lancang dengan gelar ini. Jadi mereka secara acak mengevaluasi program studi ini. Apa yang orang katakan tentang program gelar populer ini yang menyebabkan penderitaan bagi para siswanya? Berikut adalah peringkatnya.
1. Anak IT, ya? Bisakah Anda membantu saya memperbaiki laptop saya?
Gambar: Piksel
Banyak orang berpikir bahwa salah satu hal yang mereka pelajari ketika mempelajari ilmu komputer adalah cara memperbaiki perangkat komputer. Tetapi apakah itu benar-benar yang dipelajari siswa IT? Itu kesalahan besar. Selama saya menjadi mahasiswa ilmu komputer, penulis tidak pernah membongkarnya, apalagi mempelajari cara memperbaikinya.
Entah harus mulai dari mana dengan miskonsepsi ini, tapi sebenarnya tertancap di benak masyarakat luas bahwa jika seorang mahasiswa ilmu komputer menjadi tukang reparasi komputer di masa depan.
[promotion_banner id=”595416″ title=”Promosi Belanja Online, Kode Kupon Toko Online, Diskon & Kupon” image_url=”https://content.shopback.com/en/wp-content/uploads/2017/12/07175402 / promo-belanja-online.jpg”]
2. Hati-hati dengan anak IT, akun media sosial kamu diretas lho!
Gambar: Piksel
Bahkan, beberapa kampus menawarkan kursus keamanan jaringan dengan program gelar ini. Baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. Oleh karena itu, tidak semua orang tahu apa itu keamanan jaringan. Namun mahasiswa yang mengambil mata kuliah keamanan jaringan terkadang tidak begitu memahami mata kuliah ini.
Mengapa demikian? Mengetahui bahwa seorang hacker adalah orang yang cerdas, tidak semua orang dapat memahami algoritmanya. Selain itu, ada undang-undang ITE yang telah diatur agar anak-anak IT yang dapat melakukan kegiatan hacking tidak melakukannya secara sewenang-wenang.
3. Mengapa mempelajari ilmu komputer? Sia-sia, lebih baik belajar sendiri
Gambar: Piksel
Ketika Anda mendengar ungkapan ini, penulis bisa sangat marah atau sangat sedih. Mengapa? Siapa pun yang mengklaim bahwa tidak benar-benar tahu apa itu gelar ilmu komputer. Mereka merasa bahwa dalam gelar ini mereka hanya belajar cara memperbaiki peralatan komputer, cara mengetik, cara membuat draft, dan hanya membatasi diri menjadi pengguna komputer yang sebenarnya bisa dipelajari sendiri.
Namun kenyataannya, apa yang dipelajari mahasiswa IT terlihat sangat berbeda dengan harapan masyarakat. Di tingkat dasar, Anda akan dihadapkan pada mata kuliah matematika yang bukan sekedar cabang matematika. Ada analisis, matematika diskrit, aljabar linier dan statistik. Belum lagi berbagai kursus pemrograman, jaringan, dan desain perangkat lunak. FYI, jika ilmu-ilmu ini dipelajari sendiri, itu akan membuat Anda pusing. Percayalah padaku.
4. Wah anak ITU! Desain yang bagus!
Gambar: Piksel
Sangat mengganggu bagi sebagian mahasiswa IT yang tidak bisa menggunakan Corel Draw atau aplikasi desain lainnya. Banyak orang mengira mahasiswa IT itu belajar desain grafis. Sebenarnya, ini adalah kesalahan besar. Tidak ada kursus desain grafis di kursus teknik komputer.
Gelar ini sering disamakan dengan gelar dalam desain komunikasi visual atau gelar seni. Program studi ini termasuk dalam ilmu eksakta, dimana logika dan akal sangat dibutuhkan.
Lalu bagaimana dengan mahasiswa IT yang jago desain? Sangat sering ungkapan ini merupakan serangan terhadap mahasiswa IT yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa mendesain. Jawabannya sama dengan fakta pertama, mereka bisa karena mereka otodidak. Jika kita berpikir secara luas, ternyata banyak juga mahasiswa non-IT seperti ahli akuntansi, teknobiologi, hukum dan desain. Mereka tidak mempelajarinya di perguruan tinggi, tetapi mereka bisa karena mereka mempelajarinya sendiri.
Sumber :