Keluh Kesah Seorang Desainer Grafis

Teknologi

February 27, 2023

Keluh Kesah Seorang Desainer Grafis

Rate this post

Table of Contents

Keluhan Seorang Desainer Grafis

Seperti yang Anda ketahui bahwa desainer grafis akhir-akhir ini menjadi profesi yang sedang naik daun, profesi yang digandrungi sebagian besar anak muda ini menjadi profesi yang semakin membutuhkan jasanya. Mengingat keberadaan desain sangat membantu kebutuhan pemasaran produk, periklanan, dan kampanye serta berbagai pemasaran lainnya, maka jangan heran kawan, mengapa banyak yang mencari jasanya.

Desainer grafis adalah profesi yang menarik karena berbagai alasan, misalnya, Anda dapat mengerjakan proyek dari kantor, kedai kopi, kafe, dan sejenisnya, dan Anda juga dapat mengerjakan banyak proyek dari perusahaan yang berbeda. Namun profesi yang bergerak di bidang kreatif ini juga terkadang menyimpan banyak kegelisahan dari para desainernya, jadi berikut ini beberapa hal yang sering dialami sahabat desainer saat mengerjakan berbagai proyek, dan mungkin sedang Anda alami saat ini.

1. Ramah dengan revisi.
Sering kita dengar “belum tidur, ini sedikit revisi, setelah itu akan diperbaiki”.

Nah sobat, terkadang desainer grafis harus membiasakan diri berteman baik dengan istilah revisi seperti cuplikan percakapan di atas, mulai dari menunggu komentar yang mungkin perlu direvisi menurut kliennya, dan terkadang bisa memakan waktu hingga berhari-hari menunggu. balasan dari klien mereka, meskipun desainer belum tidur. belum makan, dan sebagainya karena menunggu balasan dari kliennya. Untuk menyiasatinya, kita bisa melakukan beberapa hal, seperti mengkonfirmasi secara detail brief desain yang ada, agar desain yang kita kerjakan bisa lebih detail sesuai permintaan klien, dan sebaiknya komunikasikan lebih awal terkait revisi yang ada. batas agar hal ini tidak membebani kita. dan jangan membunuh mood kita yang paling berharga, jika mood kita rusak, kacau, dan sebagainya, pasti sangat sulit bagi kita untuk melakukan apapun.

2. Kembali ke desain pertama
Pasti ada yang seperti ini “Desainnya bagus, tapi sepertinya yang pertama lebih baik. Bisakah kamu kembali ke desain aslinya?”
Nah teman-teman! terkadang hal ini sering dialami oleh teman-teman desainer, terkadang mereka mengutak-atik desain yang sudah dibuat sesuai permintaan klien, hingga beberapa variasi namun pada akhirnya yang dipilih adalah desain yang pertama dibuat. Dan terkadang teman-teman lupa untuk mencadangkan desain yang paling awal, dan ini terkadang menjadi bencana bagi desainer grafis. Maka untuk menghadapi hal seperti ini, saat kita mengerjakan project desain, sebaiknya lakukan backup untuk setiap desain yang kita buat, dan saat mengerjakan project sebaiknya membuat alternatif desain agar klien bisa memilih salah satu desain. dari berbagai variasi. desain yang ada.

3. Dianggap serbaguna
“Kamu seorang desainer grafis, kan? Kamu bisa membuat video juga? Kamu bisa, seorang desainer grafis jadi kamu pasti bisa.”
Terkadang desainer grafis juga sering dianggap sebagai orang yang serba bisa, atau multitalenta, seringkali sesama desainer diberikan job description di luar pengetahuan dasarnya, seperti mengedit video, mengambil gambar, mengelola website dan sejenisnya. Meski ada beberapa desainer grafis yang juga memiliki keahlian di luar profesinya, namun terkadang masyarakat kita meratapi semua persepsi bahwa desainer grafis itu serba bisa. Dan hal ini terkadang bisa berdampak negatif bagi para desainer grafis, karena bukan tidak mungkin mereka akan memberikan jobdec di luar bidangnya, apalagi jika diminta mengerjakannya dengan cepat maka akan lebih sulit sob. Hal ini sering kita jumpai dalam lowongan pekerjaan, dimana banyak perusahaan yang membutuhkan jasa desainer grafis namun dengan kemampuan yang beragam, seperti terampil membuat video, mengelola website dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya menjalin komunikasi yang baik dengan klien, agar klien dapat memahami batas kemampuan kita, agar pekerjaan kita lebih efektif.

4. Jasanya kadang kurang dihargai
Dan hal ini menjadi salah satu polemik yang dialami oleh seorang desainer grafis adalah masalah upah untuk setiap karya yang telah dibuat. Apalagi di negara kita tercinta ini, profesi desainer grafis masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Terkadang mendapatkan apresiasi yang baik dari klien dan terkadang sebaliknya. Hal ini pula yang membuat banyak desainer grafis lebih memilih menjadi freelancer dan menerima permintaan jasa desain dari luar negeri, karena apresiasi yang mereka dapatkan dari klien asing terkadang lebih baik daripada apresiasi dalam negeri. Padahal ketika mengerjakan sebuah proyek membutuhkan banyak tenaga, banyak tenaga dan waktu untuk merumuskan ide-ide untuk menciptakan konsep desain yang terbaik, dan tidak jarang menghabiskan banyak uang dalam pengerjaannya, belum lagi biaya pembuatannya. aplikasi, perangkat lunak atau perangkat keras lain yang terlalu mahal. Dihitung

Sumber :

admin

Keluh Kesah Seorang Desainer Grafis

Keluhan Seorang Desainer Grafis

Recent Posts